Rabu, 17 Februari 2016

Alkohol dan Eter



ALKOHOL DAN ETER
I.                    TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi adanya gugus alcohol dan eter pada beberapa senyawa organic
1.2 Tujuan Khusus
1.2.1 Membedakan alcohol primer sekunder dan tersier yang larut dalam air
1.2.2 Mengidentifikasi alcohol pada senyawa organic dengan pereaksi lucas
II.                  Prinsip
Pada alcohol primer uji lucas tidak menghasilkan reaksi apapun. Pada alcohol sekunder uji lucas menghasilkan reaksi namun lambat tanda terjadinya reaksi terdapat emulsi atau endapan.
2.2.3          Mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organic dengan uji bordwell
Prinsip
berdasarkan terbentuknya endapan
terbakar
2.2.4           Menentukan kemudahan terbakarnya suatu alcohol
Prinsip
Berdasarkan tingkat konsentrasi alcohol membentuk lapisan yang mudah terbakar









III.               Dasar teori
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
            Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier, tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH; alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R"COH, dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkilDalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
            Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier paling sederhana adalah 2-metil-2-propanol.
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
            Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110° dan jarak C-O sekitar 140 pm. Sawar rotasi ikatan C-O sangatlah rendah. Menurut teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3. Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak sepolar alkohol, ester, ataupun amida. walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul air.Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi(Safitri, 2012).

IV.              Gambaran Umum
Tes Lucas digunakan untuk mengkategorikan berbagai jenis alkohol berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk larutan keruh atau pengendapan menggunakan Lucas Reagen. Prinsip uji Lucas adalah mengidentifikasi jenis alkohol dengan penambahan reagen lucas dimana akan terjadi reaksi substitusi gugus OH dengan Cl pada reagen lucas sehingga terbentuk alkil klorida. reaksi positif terjadi dengan cepat pada alkohol tersier tanpa pemanasan, reaksi positif juga terjadi pada alkohol sekunder secara lambat dengan pemanasan, reaksi tidak terjadi pada alkohol primer dan fenol. Dalam uji Lucas, seng klorida bertindak sebagai katalis. Klasifikasi alkohol biasanya dilakukan berdasarkan pada perbedaan reaksi dengan asam klorida pekat. Reaksi sederhana diberikan di bawah ini
ZnCl2  
ROH + HCl                              RCL + H2O
Alkohol tersier mengalami reaksi yang paling stabil dan alkohol primer mengalami reaksi yang paling tidak stabil. Tes ini dapat dilakukan hanya dengan alkohol yang larut dalam reagen Lucas dan dengan berat molekul rendah. Alkohol umum dengan lebih dari enam atom karbon tidak dapat diuji. Mekanisme reaksi uji lucas: Alkohol primer dan fenol tidak bereaksi. Reagen lucas akan melarutkan alkohol, gugus OH yang kurang nekleofilik akan terlepas dan bereaksi dengan H+ membentuk H2O sedang alkohol akan digantikan oleh Cl sehingga terbentuk alkil klorida.
Uji bordwell-wellman merupakan uji yang dapat membedakan jenis alkohol primer, sekunder dan tersier. Dimana pada pengujian alkohol primer dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat dengan adanya asam kromat (hasilnya dari merah kecoklatan menjadi hijau). Pada pengujian alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton dan membentuk warna hijau juga dari awalnya warna merah kecoklatan. Untuk pengujian alkohol tersier dengan asam kromat tidak terjadi reaksi dan tidak terjadi perubahan warna
I.                    Daftar Pustaka
Safitri,A. 2012. Makalah Alkohol dan Eter. http://agitas.blogspot.co.id/2012/04/makalah-alkohol-dan-eter.html. diakses pada tanggal 16 Februari 2016
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar