ALKOHOL DAN ETER
I.
TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi adanya gugus alcohol dan eter pada beberapa senyawa organic
1.2 Tujuan Khusus
1.2.1 Membedakan alcohol primer sekunder dan tersier yang larut dalam air
1.2.2 Mengidentifikasi alcohol pada senyawa organic dengan pereaksi lucas
1.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi adanya gugus alcohol dan eter pada beberapa senyawa organic
1.2 Tujuan Khusus
1.2.1 Membedakan alcohol primer sekunder dan tersier yang larut dalam air
1.2.2 Mengidentifikasi alcohol pada senyawa organic dengan pereaksi lucas
II.
Prinsip
Pada alcohol primer uji lucas tidak menghasilkan reaksi apapun. Pada alcohol sekunder uji lucas menghasilkan reaksi namun lambat tanda terjadinya reaksi terdapat emulsi atau endapan.
Pada alcohol primer uji lucas tidak menghasilkan reaksi apapun. Pada alcohol sekunder uji lucas menghasilkan reaksi namun lambat tanda terjadinya reaksi terdapat emulsi atau endapan.
2.2.3
Mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa
organic dengan uji bordwell
Prinsip
berdasarkan terbentuknya endapan
terbakar
Prinsip
berdasarkan terbentuknya endapan
terbakar
2.2.4
Menentukan kemudahan terbakarnya suatu alcohol
Prinsip
Berdasarkan tingkat konsentrasi alcohol membentuk lapisan yang mudah terbakar
Prinsip
Berdasarkan tingkat konsentrasi alcohol membentuk lapisan yang mudah terbakar
III.
Dasar teori
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol,
yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman
tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol
yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier, tergantung
dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang juga
mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH;
alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya
RR'R"COH, dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkilDalam kimia,
alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum
untuk senyawa
organik apa pun
yang memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon,
yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon
lain.
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil
yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis
utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini
merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling
sederhana adalah metanol. Alkohol sekunder yang paling
sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier paling
sederhana adalah 2-metil-2-propanol.
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R',
dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling
umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3).
Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini
merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
Eter memiliki ikatan C-O-C yang
bersudut ikat sekitar 110° dan jarak C-O sekitar 140 pm. Sawar rotasi ikatan
C-O sangatlah rendah. Menurut teori
ikatan valensi,
hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3. Eter bersifat sedikit polar
karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat
meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak
sepolar alkohol, ester, ataupun amida.
walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom oksigen
eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul air.Eter dapat
dipisahkan secara sempurna melalui destilasi(Safitri,
2012).
IV.
Gambaran
Umum
Tes Lucas digunakan untuk
mengkategorikan berbagai
jenis alkohol berdasarkan
waktu yang dibutuhkan untuk membentuk larutan keruh atau pengendapan
menggunakan
Lucas Reagen. Prinsip
uji Lucas adalah mengidentifikasi jenis alkohol
dengan penambahan
reagen lucas dimana akan terjadi reaksi
substitusi gugus OH dengan Cl
pada reagen lucas sehingga terbentuk alkil klorida. reaksi
positif terjadi dengan cepat pada alkohol tersier tanpa
pemanasan, reaksi positif juga terjadi
pada alkohol sekunder secara lambat dengan pemanasan, reaksi tidak terjadi
pada alkohol primer dan fenol. Dalam uji
Lucas, seng klorida bertindak sebagai katalis. Klasifikasi
alkohol
biasanya
dilakukan berdasarkan
pada perbedaan reaksi dengan asam klorida pekat. Reaksi
sederhana
diberikan di bawah ini
ZnCl2

Alkohol tersier mengalami reaksi yang paling stabil
dan alkohol primer mengalami reaksi yang
paling tidak stabil. Tes ini dapat dilakukan hanya dengan alkohol yang larut dalam
reagen Lucas dan dengan berat molekul rendah.
Alkohol umum
dengan lebih dari enam atom karbon tidak dapat diuji. Mekanisme
reaksi uji lucas: Alkohol primer dan fenol tidak bereaksi. Reagen lucas akan melarutkan alkohol, gugus OH
yang kurang nekleofilik akan terlepas dan bereaksi dengan H+
membentuk H2O sedang alkohol akan digantikan oleh Cl sehingga
terbentuk alkil klorida.
Uji bordwell-wellman
merupakan uji yang dapat membedakan jenis alkohol primer, sekunder dan tersier.
Dimana pada pengujian alkohol primer dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat
dengan adanya asam kromat (hasilnya dari merah kecoklatan menjadi hijau). Pada
pengujian alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton dan membentuk warna
hijau juga dari awalnya warna merah kecoklatan. Untuk pengujian alkohol tersier
dengan asam kromat tidak terjadi reaksi dan tidak terjadi perubahan warna
I.
Daftar Pustaka
Safitri,A. 2012. Makalah Alkohol dan Eter. http://agitas.blogspot.co.id/2012/04/makalah-alkohol-dan-eter.html. diakses pada tanggal 16 Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar