PEMISAHAN ALBUMIN DAN GLOBULIN DARI SERUM DARAH DENGAN CARA
ELEKTROFORESIS KERTAS
I.
TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
Memisahkan albumin dan
globulin dalam serum darah dengan metode elektroforesis kertas melalui tahap fraksionasi dan desalting
1.2 Tujuan Khusus
1.2.1 Fraksionasi
Memisahkan albumin dan
globulin serum darah dengan menambahkan amnium sulfat
1.2.2 Resolving
Memisahkan dan memurnikan
albumin dan globulin dari garamsulfat dan pengotor
– pengotornya
1.2.3 Elektroforesis
Mengetahui muatan dari
albumin dan globulin serta pergerakannya dari bidang listrik
II.
PRINSIP
2.1 Fraksionasi
Berdasarkan perbedaan kelarutan dari albumin
dan globulin dalam ammonium sulfat
2.2 Desalting
Berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi akibat perbedaan ukuran dan massa serta absorban di garam – garam dan pengotor
– pengotor
2.3 Elektroforesis
Berdasarkan migrasi partikel – partikel bermuatan
di dalam medan listrik dan pH tertentu
III.
DASAR
TEORI
Darah bersifat alkalis lemah dengan Ph
7,36 berfungsi sebagai alat transport zat-zat terutama O2, mengatur
reaksi-reaksi tubuh supaya konstan, untuk regulasi panas badan dan pelindung
terhadap kemungkinan infeksi. Darah terdiri dari sel darah (eritrosit,
leukosit, trombosit) dan plasma darah (fibrinogen, serum darah yang terdiri
dari albumin dan globulin). Sampel darah yang akan ditentukan dapat
berupa darah, plasma darah, serum darah. Plasma darah adalah darah minus
sel-sel darah dan masih mengandung fibrinogen.Dalam plasma terdapat anti
koagulen yang sengaja ditambahkan guna mencegah penjendalam.Plasma tanpa
fibrinogen disebut serum dan tidak mengandung bahan koagulan (Setyaningrum,
2001).
Plasma
darah mengandung beberapa senyawa baik anorganik maupun organik yang meliputi
antara lain : Protein darah, sari makanan, garam mineral, getah secret sel
seperti enzim, hormon, zat-zat ekskresi.
Plasma
darah (7%), meliputi :
·
Fibrinogen : Untuk pembekuan darah (0,3%)
·
Albumin
: Menjaga tekanan osmotic darah
(4%)
·
Globulin
: Membentuk zatkebal/zat antibiodi (2,7%)
Berdasarkan
kerjanya zat anti (anti body) dibedakan :
·
Prepsipitasi
: kerjanya mengendapkan
darah
·
Aglutinasi : menggumpulkan
·
Netralisasi :antigenik menutup tempat yang tosik
(beracun)
·
Lisin : menyerang dan memecah
antigen
·
Antitoksin : menetralkan racun
Istilah penting lain dalam plasma darah
yaitu:
·
Serum : Cairan darah/plasma yang tidak
mengandung Fibrinogen(komponen pembeku darah).
·
Anti body : Protein yang dapat mengenali dan
mengikat antigen (proteinasing) tertentu.
·
Antigen : Molekul protein asing yang tidak
dikenal yang masuk keplasma darah.
Protein adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimen dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide.
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan
banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 mg darah yang dinyatakan dalam (%).
Leukosit (White Blood Cell/WBC) merupakan komponen darah yang berperan dalam
memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolic
toksin, dll. Trombosit (platelet) merupakan bagian dari sel darah yang
berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas
vaskuler. Eritrosit (Red Blood Cell/RBC) merupakan komponen darah yang paling
banyak dan berfungsi sebagai pengangkut/pembawa oksigen dari paru-paru untuk
diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dari seluruh tubuh ke
paru-paru.
Laju endap darah adalah kecepatan
zedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku dengan satuan mn/jam.
Fungsi darah :
·
Membawa produk sisa metabolism sel ke organ yang
akan mengekskresikannya.
·
Melawan infeksi (leukosit dan antibodi)
·
Membawa zat yang dibutuhkan kelenjar untuk
menghasilkan secret
·
Mendistribusikan secret kelenjar dan enzim.
·
Mendistribusikan panas ke seluruh tubuh.
·
Menjaga asam-basa darah
·
Menghentikan perederan (proses pembekuan)
IV.
GAMBARAN
UMUM
Serum adalah plasma darah (mengandung
sekitar 90% air) tanpa fibrinogen. Serumdarah terdiri dari protein (yang tidak
digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairanelektrolit, antibodi, antigen,
hormon, dan semua substansi exogenous. Protein yang terdapatdalam serum terdiri
dari albumin, -α globulin, β-globulin,
dan γ-globulin. Protein globulinyang
terdapat pada serum memiliki berbagai fungsi bioligik, Diantaranya α-globulin
yaitutranskobalamin yang mengangkut vitamin B12 dan transkortin yang mengangkut
kortisol, β-globulin bertanggungjawab untuk transport besi bervalensi tiga
dalam plasma, γ-globulinmerupakan
glikoprotein yang berperan pada reaksi imun sehingga disebut
immunoglobulin(IgG). Sedangkan albumin berperan besar untuk ikatan protein
obat.Prosedur pertama yaitu fraksionasi dengan ammonium sulfat. Serum darah 1
mLditambahkan ammonium sulfat jenuh 1 mL pertetes sambil diaduk. Penambahan
pertetessambil diaduk ini bertujuan agar pencampurannya merata. Kemudian
disentrifugasi selama 15menit dengan kecepatan 6000 rpm. Disentrifugasi juga
agar reaksinya lebih sempurna dimanasentrifugasi merupakan pemisahan
berdasarkan kecepatan sedimentasi
komponen proteinakibat adanya gaya
sentrifugal. Selanjutnya dipisahkan supernatan albumin dari endapanglobulin
dengan cara didekantasi. Kemudian endapan globulin dicuci dengan ammoniumsulfat
50% dan kembali didekantasi. Pencucian ini bertujuan untuk melarutkan atau
mengikatammonium sulfat atau pengotor yang tidak berikatan dengan albumin.
Endapan globulin yangdidapat selanjutnya dilarutkan dengan 2 mL air. Pelarutan
dengan air ini agar dapat dilakukanuntuk proses selanjutnya yaitu desalting.
Sehingga hasilnya adalah supernatant albumin danlarutan globulin.Prosedur pertama ini
yaitu untuk memisahkan protein
dengan cara pengendapandengan penambahan larutan garam
berkonsentrasi tinggi yang biasa disebut dengan saltingout. Protein mempunyai
struktur yang tidak stabil sehingga mudah mengalami denaturasiyang meliputi
presipitasi dan koagulasi. Albumin merupakan protein yang larut dalam
airsedangkan globulin mempunyai sifat sukar larut dalam air. Akan tetapi
didalam serum yangmengandung kedua protein (albumin dan globulin) ini
ditambahkan garam ammonium sulfat50%, maka protein akan terdenaturasi atau daya
larut globulin akan berkurang sehinggaglobulin akan terpisah sebagai endapan.
Denaturasi protein ini dipengaruhi oleh adanyagaram logam berat, pH, panas,
perubahan tipe pelarut, dll. Pada denaturasi terjadi perubahanterhadap struktur
sekunder, tersier, dan
kuarterner molekul protein
tanpa terjadinyapemecahan ikatan
kovalen sehingga terkadang dapat berlangsung secara reversible dan
dapatmengalami renaturasi atau
penyusunan kembali molekul
protein. Dimana globulin akanmengendap pada penambahan garam ammonium sulfat
50% sedangkan albumin akan larutpada penambahan ammonium sulfat 50%.
Pengendapan dapat terjadi karena saat ammoniumsulfat 50% ditambahkan pada
larutan protein, ion-ion garam ammonium
sulfat menarikmolekul air dan albumin menjauh dari globulin. Hal ini disebabkan
ion-ion pada garamammonium sulfat memiliki muatan berat jenis yang lebih besar
dibanding protein, sehinggaketika ditambahkan akan berikatan dengan molekul air
dan albumin yang dapat memaksaglobulin
berinteraksi dan ketika
penambahan ammonium sulfat
dalam jumlah cukupmenyebabkan globulin terpresipitasi.
Prosedur
selanjutnya yang kedua yaitu proses
desalting. Kolom disiapkan
dalamkeadaan bersih dan
kering. Kemudian didalam
kolom dilapisi dengan
larutan natriumklorida1%.
Selanjutnya kolom diisi dengan sedikit kapas dan matriks spadex G-25 setinggi12
cm lewat dinding kolom dan dielusi dengan natrium klorida 1 %. Penambahan
kapasbertujuan untuk menahan matriks keluar dari kolom. Digunakan matriks
spadex G-25 karenaMatriks diatur hingga kompak dengan tetesan yang konstan.
Kemudian sampel albumindimasukkan kedalam kolom yang sudah berisi kapas,
matriks dan larutan natrium kloridasedikit diatas matriksnya. Eluat ditampung
kedalam 8 fraksi (tabung reaksi), tiap fraksi berisi1 mL. tiap fraksi
diteteskan pada kertas saring, lalu nodanya diwarnai dengan bromfenol
biru.Fraksi dengan noda terpekat selanjutnya dipakai untuk proses
elektroforesis.Pada kolom filtrasi
gel, pengembangan endapan
isoelektrik bisa menjadi
gangguan.Agregat dapat menyumbat
kolom, atau diendapkan
dan terjebak. Mereka
tetap di belakanghingga garam dihapus dari campuran
protein asli menangkap dan pelarutan kembali endapan.Penghilangan garam
dri gel filtrasi
hanya mungkin tidak
bekerja di bawah
kondisi ini.Presipitasi isoelektrik
protein berkelarutan rendah
dapat ditingkatkan dengan
masuknya zatterlarut yang berkelarutan
lebih tinggi. Jadi pelarut organik atau polietilen glikol bersama-samadengan
penyesuaian pH dapat menghasilkan endapan yang diinginkan. Salah satu contoh
darimetode dalam pemurnian
ragi
fosfofruktokinase.Peningkatan kelarutan (pada pH tertentu dan suhu
tertentu) dengan peningkatan konsentrasigaram dikenal sebagai "salting
in". Kebalikan dari proses ini, dengan pengenceran atau dialisis,adalah
lebih mungkin berguna dalam pemurnian enzim. Sebuah penggaraman khas dalam
kurvauntuk protein murni, sedangkan stepness dari
respon terhadap garam
mungkin cukup untukmendorong pengendapan
dengan pengenceran.Point Catatan
PraktekPresipitat isoelektrik kebanyakan agregat protein yang berbeda
dan mungkin termasuk partikulatfragmen dan kompleks
protein asam nukleat.
Jika komposisi awal
larutan berubah, sebuahenzim yang diinginkan mungkin tidak
memperlihatkan perilaku kelarutan yang sama. Endapanisoelektrik biasanya
terjadi dengan menurunkan pH di bawah pH fisiologis, pastikan enzim stabilpada
pH yang dibutuhkan. Menjaga suhu rendah akan meningkatkan kemungkinan
stabilitas danpenurunan kelarutan. Namun, jika menyesuaikan pH di 0 oC,
jangan lupa untuk standarisasi pHmeter
pada suhu ini,
dengan menggunakan buffer
standar es dingin.Singkatnya, penggaraman dalam rentang
dapat dimanfaatkan dalam pemurnian dalam dua carayang berbeda. Pertama,
agregasi dapat terjadi dengan pengenceran atau dialisis, dan jika
enzimyang diperlukan hadir
dalam pemurnian agregat
berguna akan telah
dicapai. Kedua, curahisoelektrik dapat
digunakan, mengeksploitasi variasi
kelarutan dengan pH,
tanpa mengubahkekuatan ion.
Dalam situasi baik, adalah enzim yang diperlukan tetap dalam larutan, dengantingkat
pemurnian dicapai biasanya minimal sejak proporsi yang relatif kecil dari total
proteinyang mungkin dalam endapan. Dalam hal ini, apa yang terjadi hanya
membersihkan ekstrakProsedur selanjutnya yang ketiga yaitu proses
elektroforesis kertas. Kertas saringyaitu selulosa asetat diberi garis dan
ditotolkan 3 totolan (A=albumin; G=globulin; S=serumdarah) menggunakan pensil
ditengahnya secara melebar. Sampel ditotolkan pada masing-masing jenis
totolan. Kertas yang
sudah mengandung noda
ini ditempatkan kealatelektroforesis yang didalamnya
mengandung buffer. Kemudian alat elektroforesis diatur dandinyalakan. Didiamkan
selama 22 jam. Selanjutnya kertas diangkat dan diwarnai denganbromfenol biru,
dikeringkan dan noda
dicuci dengan asam
asetat. Pergerakan nodadiidentifikasi.Elektroforesis merupakan
metode pemisahan komponen protein didalam medan listrikyang elektroda dari
protein bergerak ke muatan yang berlawanan. Pada dasarnya proses elektroforesis
menunjukkan adanya efek dari listrik terhadap pergerakan partikel-partikel
ataumolekul-molekul yang bermuatan, dalam hal ini termasuk protein. Molekul
atau partikeltersebut akan bergerak (terjadi pemisahan) berdasarkan ukuran
berat atau muatan listrik yangdikandung pada protein. Proses elektroforesis
pada praktikum ini pemberian garis pada kertassaring menggunakan pensil. Pensil
ini bersifat inert atau tidak mudah bereaksi, sehingga nodapensil yang
terbentuk tidaka akan
bergerak atau tidak
akan mempengaruhi proseselektroforesis. Menggunakan kertas selulosa asetat
sebagai media tempat bermigrasinyapartikel. Kertas
selulosa asetat harus dijaga agar tetap bersih, misalnya terbebas dari
sentuhantangan karena dapat meninggalkan lemak dan mengganggu aliran
listriknya. Selain kertasselulosa
asetat, media lain
yang digunakan adalah
larutan bufer. Larutan
bufer yang berfungsi sebagai
jembatan konduksi antara
dua elektroda sehingga
memungkinkanterjadinya aliran listrik. Selain itu bufer dapat berperan
sebagai penstabil medium pendukungdan dapat mempengaruhi kecepatan gerak
senyawa karena ion sebagai pembawa protein yangbermuatan. Kekuatan ion yang
tinggi dalam bufer akan meningkatkan panas sehingga aliranlistrik menjadi maksimal.
Hal ini dapat mempercepat gerakan molekul protein. Kekuatan ionrendah dalam
bufer akan menurunkan panas sehingga aliran listrik akan sangat minimal
danmigrasi molekul protein sangat lambat.Analisis elektroforesis kertas
menggunakan indicator brom fenol biru, agar pemisahanzat warna dapat diamati
dengan jelas.
Molekul-molekul
yang akan di pisahkan (running) tersebut diteteskan pada masing-masingkertas
selulosa asetat dengan jarak tertentu, kemudian ditempatkan pada alat
elektroforesisdan ditambahkan larutan bufer selanjutnya di running. Sebelum di
running beberapa molekulsudah terpisah terlebih dahulu, hal ini mungkin
disebabkan tetesan molekul tersebut terlalubesar atau pekat atau penambahan
larutan bufer terlalu banyak, sehingga larutan tersebutberdifusi dengan
cepat ke
kertas selulosa asetat dan menyebabkan pigmennya pun ikutberdifusi. Proses running harus
dilakukan searah dengan serat kertas agar proses migrasinyaberjalan dengan
sempurna menuju ke suatu elektroda.Berdasarkan hasil pengamatan, semua molekul
yang dianalisis pada praktikum inimemiliki muatan negatif yang ditandai oleh
pergerakan ion menuju kutub positif.
Perbedaan molekul
yang di running
tersebut terletak dari
pemisahan warna dan
jarakpergerakannya dari titik awal. Indikator bromfenol biru, diteteskan
pada masing-masingnoda. Brom phenol blue menunjukkan pemisahan warna menjadi
biru tua. Terdapat beberapakesalahan yang terjadi pada metode elektroforesis
kertas ini.Hal-hal yang dapat
mempengaruhi dalam proses
elektroforesis kertas yaitupergerakan noda dengan pembuatan spot
sangat mempengaruhi hasil elektoforesis karenaakan mengganggu pemisahan
zona-zona. Spot yang terlalu besar akan menyebabkan hasilrunning menjadi tidak
beraturan. Ukuran spot terlalu kecil makan hasil running akan sulitdiamati. Proses running
elektroforesis memerlukan medium untuk menghantarkan listrik.Medium yang
digunakan adalah buffer bromfenol biru. Bufer ini akan membasahi kertas
danmenyebabkan kertas dapat menghantarkan
listrik selama proses running.
Spot bergerakdengan arah menuju
kutub positif atau negatif. Selain itu, pada saat proses pencelupan kertaske
bufer elektroforesis harus dilakukan secara bersamaan, jika kedua ujung tidak
bersamaan tercelup ke bufer
maka hasil running
akan cenderung bergerak
menjauhi kertas yangterbasahi oleh bufer lebih banyak.
Proses pemberian arus listrik yang tidak konstan juga akanmembuat hasil kurang
valid. Selain itu, kecepatan gerakan molekul juga berbanding lurusdengan
besarnya voltase yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawaty,S.
2001. Petunjuk Praktikum Biokimia Gizi. Surakarta:Jurusan Gizi FIK UMS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar